I. PENDAHULUAN
Setiap organisasi (apapun bentuknya ) pasti mempunyai rumusan tujuan yang ingin dicapai.
Organisasi yang mempunyai rumusan tujuan yang jelas akan mendapatkan kesulitan kearah
mana organisasi iti akan dibawa. Perumusan tujuan organisasi yang jelas akan memudahkan
organisasi dalam menentukan kebijakan organisasi. Melalui tujuan tersebut, sebuah
organisasi mendapat gambaran kearah mana orgaisasi tersebut akan dibawa, mendapatkan
landasan bagi organisasi, memudahkan menentukan macamnya tugas, dan akan mudah
menentukan PRODER KISS ME (program, prosedur, koordinasi, integrasi,
simplikasi,sinkronisasi dan mekanisme ).
Perumusan tujuan meski menjadi syarat mutlak bagi organisasi, tetapi bukanlah merupakan
satu-satunya syarat. Rumusan tujuan perlu ditopang oleh syarat-syarat lain yang tidak kalah
pentingnya diantaranya (anggota), kelompok, kerja sama, dan perangkat lainnya seperti
kesektariatan dan administrasi.
Diantara sederetan piranti organisasi yang akan penulis uraikan lebih panjang adalah
Kesektariatan dan administrasi.kedua piranti organisasi tersebut penulis uraikan karena
penulis berpendapat bahwa kegiatan kesektariatan dan administrasi mempunyai peran yang
signifikan dalam kegiatan organisasi.
II. ADMINISTRASI
Seperti telah diuraikan diatas bahwa sebuah organisasi yang baik adalah organisasi yang
telah menetapkan rumusan organisasi yang jelas. Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi
sudah barang tentu akan melakukan segala usaha/ kegiatan organisasi, dari mulai
merencanakan tujuan sampai dengan kegiatan evaluasi kegiatan.usaha/kegiatan tersebut
disebut dengan administrasi.
Secara umum, administrasi adalah usaha atau kegiatan sekelompok orang yang bekerja
secara teratur untuk mencapaisuatu tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.usaha-usaha
atau kegiatan yang dimaksud meliputi semua kegiatan yang lazim dilakukan oleh organisasi,
seperti penetapan rencana program, pengorganisasian, penajaman dan penyelenggaraan
program, kegiatan pengawasan, kegiatan evaluasi, kegiatan pembuatan pelaporan, dan lainlain.
Sedangkan secara sempit administrasi diartikan sebagai kegiatan tata usaha, clerical work
(kegitan catat mencatat/tulis –menulis ) atau sectretrial work (pekerjaan sekertaris), yaitu
keseluruhan kegiatan mencatat segala kejadian bagi pimpinan suatu organisasi. Keseluruhan
rumusan pengertian administrasi secara sempit tersebut disebut juga kesektariatan.
Dari batasan-batasan di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa pengetian administrasi
meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Rangkaian kegiatan/ perbuatan, termasuk kegiatan kesekretaritan;
2. Adanya kelompok orang;
3. Adanya kerjasama;
4. Adanya unsur-unsur untuk mencapai tujuan;
III. KESEKRETARIATAN
Kesekretariatan disebut juga kegiatan tata usaha. Seperti telah disinggung diatas, bahwa tata
usaha merupakan bagian pengertian sempit administrasi dan merupakan bagian yang cukup
menunjang tercapainya tujuan administrasi. Dengan kata lain, kegiatan tata usaha atau
keskretariatan merupakan suatu bagian dari kegiatan administrasi.
1. Tulis menulis (rencana program, strategi pelaksanaan program, sampai evaluasi ).
2. Surat menyurat;
3. Kegiatan kearsipan dan agenda;
4. Pemilikan dan pemeliharaan buku induk organisasi;
5. pengiriman dan penerimaan surat; dan
6. data-data lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tilis menulis
Dari uraian diatas dapat menyimpulkan bahwa Tata Usaha adalah menghimpun keteranganketerangan
tertulis yang dapat digunakan untuk menunjang kelancaran kegiatan administrasi.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sipat Tata Usaha adalah sebagai “pelayanan
terhadap kegiatan pokok administrasi”.
Berikut ini penulis uraikan beberapa kegiatan Tata Usaha yang memiliki aturan-aturan (baku)
tertentu, yaitu: surat menyurat, kearsipan, agenda, buku induk, dan buku agrnda kegiatan.
A. Surat Menyurat
Di antara kegiatan Tata Usaha yang paling menonjol adalah kegiatan surat menyarat
(korespondensi). Surat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan
informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Hubungan yang terjadi antara pihakpihak
tersebut disebut kegiatan surat menyurat atau korespondensi.
Selain sebagai sarana komunikasi, surat juga berfungsi sebagai:
1. Alat untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaan atau permohonan buah
pikiran/gagasan.
2. Alat bukti tertulis, misalnya surat perjanjian.
3. Alat untuk mengingat, misalnya surat yang diarsipkan.
4. Bukti sejarah, misalnya surat-surat yang bersejarah.
5. Pedoman kerja, misalnya surat keputusan dan surat perintah.
Jika dilihat dari segi bentuk, isi, dan bahasanya, surat dapat digolongkan atas 3 (tiga) jenis,
yaitu:
1. surat pribadi,
2. surat dinas (resmi), dan
3. surat niaga.
Selain ketiga jenis surat tersebut, terdapat juga jenis surat yang lain, misalnya : surat edaran,
surat pengumuman, surat perjanjian, dan surat keputusan.
Ada beberapa bentuk penulisan surat. Yang dimaksud dengan bentuk surat adalah pola surat
menurut susunan, letak, dan bagian-bagian surat. Setiap bagian surat itu sangat penting
peranannya sebagai identifikasi atau petunjuk pengelolaan surat.
Menurut pola umum yang berlaku dalam surat menyurat, bentuk surat dikelompokan
menjadi6(enam) dan macam bentuk surat, yaitu : (a) bentuk lurus penuh (full block style), (b)
bentuk lurus (block style), (c) bentuk setengah lurus (semi block style), (d) bentuk bertekuk
(idented style), (e) bentuk resmi Indonesia lama, dan (f) bentuk Indonesia baru.
(contoh lengkap bentuk-bentuk surat tersebut dapat dilihat pada buku seri penyuluhan bahasa
Indonesia bagian surat menyurat.
Sekedar memberikan gambaran untuk memudahkan pemahaman pembaca, berikut penulis
berikan contoh bagian-bagian surat dalam bentuk lurus (block style)
Keterangan :
(1) Kop/Kepala Surat;
(2) tanggal surat;
(3) nomor. Lampiran, perihal
(4) alamt,tujuan;
(5) salam pembuka;
(6) Isi surat
(7) Salam penutup;
(8) pengirim surat; da,
(9) tembusan;
B. Kerasipan, Agenda dan Ekspedis
1). Arsip
Kegiatan Kearsipan terdiri atas pengelolaan arsip itu sendiri dan agenda. Arsip adalah suatu
tempat penyimpanan dan pengolahan data-data tertulis, seperti surat-surat dan dokumendokumen.
Arsip berarti pula dokumen tertulis yang berasal dari komunikasi tertulis ( Surat,
akta, dan sebagainya) yang dikeluarkan instansi resmi, yang disimpan dan diperlihara
ditempat khusus untuk referensi. Orang (ahli) yang bias mengurus bagian penyimpanan dan
pemeliharaan surat-surat disebut arsiper
Arsip memiliki kegunaan sebagai berikut :
1. (seolah-olah) sebagai suatu pusat ingatan dari organisasi dalam memulihkan keterangan bila diperlukan.
2. Sebagai sarana pembuktian dalam peristiwa hokum
3. Arsip mempunyai nilai sejarah yang menggambarkan peristiwa-peristiwa lampau.
4. Arsip memberikan jasa dalam kemajuan dan perkembangan dunia keilmuan, dan lainlain.
System penyimpanan (pengarsipan) ada 5 (lima) macam, yaitu :
1) Sistem penyimpanan menurut abjad (Alfabetic Filling), yaitu penyusunan arsip berdasarkan nama orang atau organisasi utama.
2) Sistem penyimpanan menurut pkok soal (Subject Filling), yaitu penyusunan arsip
didasarkan pada jenis dan isi surat..
3) Sistem penyimpanan menurut wilayah (Geografic Filling), yaitu penyusunan arsip
didasarkan pada asal daerah surat..
4) Sistem penyimpanan menurut nomor (Numeric Filling), yaitu penyusunan arsip
didasarkan angka nomor pada surat.
5) Sistem penyimpanan menurut tanggal (Chronological Filling), yaitu penyusunan arsip
berdasarkan tanggal yang tertera pada surat tersebut.
2) Agenda
Buku agenda, adalah buku catatan yang bertanggal untuk satu tahun (periode) yang berfungsi
untuk mencatat surat-surat, baik surat masuk maupun surat keluar. Orang yang bertugas
mencatat surat masuk dan keluar (mengagendakan surat) disebut agendaris. Buku agenda,
dapat dibagi atas 2 (dua) macam, yaitu :
1) Agenda Tunggal, yaitu agenda yang menggunakan satu buku. Lembaran sebelah kiri
untuk surat masuk dan sebelah kanan untuk surat keluar.
2) Agenda anda, yaitu agenda yang terdiri dari 2 (dua). Satu buku khusus untuk mencatat
surat masuk, dan yang satunya lagi khusus untuk mencatat surat keluar.
3. Ekspedisi
kegiatan kesekretariatan lain yang berhubungan dengan surat menyuratadalah ekspedisi.
Ekspedisi adalah kegiatan mengurus (mengirim/mengantarkan) surat-surat atau barangbarang.
Orang yang bertugas untuk mengirim/mengantar surat-surat atau barangn-barang
disebut ekspeditur. Untuk memudahkan surat-surat, sebuah organisasi memerlukn bukuk
ekspedisi. Buku ini sangat penting sebagai alat bukti bahwa surat yang dibuat telah dikirim
dan diterima oleh alamat tujuan surat tersebut.
C. Buku Induk dan Agenda Kegiatan
Buku induk merupakan buku-buku yang memuat data-data identitas pengurus/anggota
organisasi yang bersangkutan. Buku ini berisi data-data atau identitas baik pengurus maupun
anggota organisasi. Fungsi dari buku ini adalah untuk menginventarisasi data seluruh
personal pengurus dan anggota organisasi lengkap dengan identitasnya.
Buku agenda kegiatan merupakan buku yang berisi data-datarangkaian kegiatan organisasi
selama periode tertentu. Buku ini digunakan setiap organisasi, jawatan, instansi, dan badanbadan
yang berguna bagi kelengkapan administrasi dan laporan-laporan.
IV. P E N U T U P
Administrasi dan kesekretariatan bukan merupan bagian disiplin ilmu eksakta. Ini berarti
bahwa teori tentang kedua topik tersebut adalah terus mengalami perubahan, pergeseran dan
penambahan-penambahan sesuai dengan perkembangan kebutuhan organisasi.
Perkembangan kebutuhan organisasi tidak terlepas dari usaha untuk lebih memperbaiki citra
organisasi tersebut. Oleh karena itu inisiatif-inisiatif dengan ide-ide cerdas menjadi sangat
penting, termasuk ide-ide dalam bidang administrasi dan kesekretariatan sebagai piranti
penting dalam menjalankan roda organisasi.
Wassalam,
JAM BERAPA SEKARANG
menu
WELLCOME
BETAPA BERHARGANYA WAKTU
my facebook
MY FANZ CLUB
Mengenai Saya
Cari Blog Ini
Sabtu, 16 Oktober 2010
MATERI 2 ADMINISTRASI OSIS
Diposting oleh nanda alfariezy di 23.30 0 komentar
MATERI LDK
Materi 1 KEPEMIMPINAN
MINGGU, 16 OKTOBER 2010
Oleh : NANDA ALFARIEZY
A. Pendahuluan
Kepemimpinan adalah merupakan masalah senteral dalam kepengurusan suatu
organisasi. Maju mundurnya suatu organisasi, mati hidupnya organisasi, tumbuh
kembang organisasi, senang tidaknya bekerja dalam suatu organisasi serta tercapai
tidaknya tujuan organisasi sebagian ditentukan oleh tepat tidaknya kepemimpinan yang
diterapkan dalam organisasi yang bersangkutan. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa
pemimpin hanya dapat menjalankan kepemimpinannya sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh anggotanya,tetapi yang dikenal adalah
pemimpin itu sendiri.
Pada pembahasan materi kepemimpinan ini dibatasi oleh kepemimpinan khas Indonesia
yang sesuai dengan Dasar Negara, Palsafah serta pandangan hidup bangsanya.
B. Sikap Dasar Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan atau Leadership berasal dari kata dasar “pimpin” yang artinya bimbing atau tuntun, atau dalam kata kerja “memimpin” yaitu membimbing atau menuntun. Sedangkan kepemimpinan (menunjukkan kata sifat) adalah perilaku seseorang yang dibentuk oleh gabungan karakter positif seorang pemimpin. Ada sifatsifat yang melekat dan karenanya ia lebih bersifat Universal sebab didalamnya menyangkut parameter nilai (standar value). Determinasi kepemimpinan menurut Kartini Kartono meliputi 3 faktor, yaitu (1)
faktor orang/pribadi (2) faktor posisi (3) factor situasi.
Jadi pemimpin adalah orang yang memiliki kelebihan sehingga dia mempunyai kekuasaan dan kewibawaan untuk menggerakkan, mengerahkan, dan membimbing bawahan. Dalam pengertian lebih luas Pemimpin adalah seseorang yang memimpin dengan jalan emprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, menunjukkan,
mengorganisir dan mengontrol usaha orang lain atau melalui prestise kekuasaan.
Menurut Paul Mersey dan Kenenth M. Blanchard, 1982 Kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam usaha mencapai tujuan dalam
situasi tertentu.
Dari berbagai pendapat pada dasarnya Kepemimpinan mempunyai dua hal yang
dominan, yaitu mempengaruhi dan saling pengaruh. Mempengaruhi mengandung
kesan searah sedangkan saling pengaruh mengandung makna timbal balik. Karena
berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar
bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan bagaimana pemimpin mempengaruhi bawahan/anggota bias bermacammacam,
antara lain dengan memberikan gambaran masa depan yang lebih baik,
memberi perintah, memberi imbalan, melimpahkan wewenang, memberi
penghargaan, memberi kedudukan, membujuk, mengajak, memberi kesempatan
berperan, memberi motivasi, memberikan arah, mendorong kemajuan, menciptakan
perubahan, memberikan ancaman, hukuman dll.
C. Teori Kepemimpinan
Faktor-faktor yang terdapat dalam kepemimpinan dengan pendekatan :
1. Pendekatan Bakat
Teori ini memandang bahwa pemimpin dianugerahi bakat untuk yang membedakan
mereka dari orang kebanyakan dan menurut Ordway Tead : “Seseorang Pemimpin
harus memiliki sepuluh syarat yang berkenan dengan” :
1. Kekuatan fisik dan susunan syaraf
2. Penghayatan terhadap arah dan tujuan
3. Antusiasme
4. Integritas
5. Keahlian teknis
6. Kemampuan memutuskan
7. Keramah tamahan
8. Intelegensia
9. Keterampilan mengajar
10. Kepercayaan
Hunt lebih mempersempit lagi bahwa yang berhasil menjadi pemimpin umumnya
mereka yang mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Mempunyai intelegensia diatas rata-rata
2. Sehat
3. Berasal dari golongan menengah atau atas
4. Mempunyai keinginan yang kuat
5. Seringkali anak pertama atau anak laki-laki pertama
Teori ini dalam kenyataannya tidak berhasil menemukan seperangkat bakat yang
menjamin berhasilnya kepemimpinan dan dalam kenyataannya tidak semua bakat
yang diharapkan.
2. Pendekatan Situasional
Teori ini berkeyakinan, bahwa situasi tertentulah yang melahirkan pemimpin.
Menurut Murphy : 1941, bahwa pemimpin dilahirkan oleh situasi darurat atau gawat.
Dalam situasi demikian muncul seorang yang mempunyai kemampuan membaca
situasi dan berhasil mengatasinya maka lahirlah seorang pemimpin.
3. Pendekatan Bakat dan Situasional
Pendekatan bakat gagal menemukan perangkat bakat yang menjamin keberhasilan
pemimpin. Sebaliknya pendekatan situasional terlalu meremehkan bakat walaupun
hasil penelitian menunjukkan adanya bakat dan keberhasilan memimpin. Oleh karena
itu para teoritisi berpendapat bahwa pemimpin adalah suatu proses yang melibatkan
pemimpin, anak buah dan situasi.
D. Azas Kepemimpinan
Sikap dasar dan Prinsip bagi seorang pemimpin adalah :
a. Konsisten dan Konsekwen dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila.
b. Mengayomi, suka memberi perlindungan atau memberi teguh sehingga pengikutnya
selalu merasa aman dan tentram dalam perlindungannya.
Disamping sikap dasar diatas, para pemimpin organisasi di Indonesia perlu
mengembangkan sifat-sifat tertentu, yaitu :
a. Adil
b. Arif bijaksana
c. Penuh prakarsa/inisiatf
d. Percaya diri
e. Penuh daya pikat
f. Ulet
g. Mudah mengambil keputusan
h. Jujur
i. Berani mawas diri
j. Komunikatif
Karena latar belakang budaya, agama dan heterogenitas masyarakat in donesia yang khas,
secara operasional kepemimpinan organisasi di Indonesia harus berpegang pada 11 azas
kepemimpinan sebagai norma, yaitu :
1. Taqwa; percaya pada Tuhan Yang Maha Esa
a. Ing Ngarso Sung Tulodo ; didepan memberi teladan
b. Ing Madya Mangun Karso ; ditengah membangun kemampuan, tekad dan
prakarsa.
c. Tutwuri Handayani ; dibelakang memberi dorongan, penggerak, pengarah.
d. Waspada Urwowiseso ; senantiasa waspada, sanggup mengawasi dan berani
memberikan koreksi.
e. Ambeg Paramarta ; harus mampu menentukan segala sesuatu dengan tepat dan
menentukan prioritas.
f. Prasojo ; senan tiasa bersahaja, sederhana dan tidak berlebihan.
g. Setyo ; selalu setia, loyal terhadap organisasi.
h. Geminastiti ; hemat dan cermat.
i. Beloka ; jujur, terbuka dan berani bertanggung jawab.
j. Legowe ; ikhlas, bersedia dan rela.
E. Teknik kepemimpinan
a. Teknik pematangan / penyiapan pengikut
1. Teknik penerangan (memberikan keterangan yang jelas faktual untuk
meyakinkan kepada pengikut sesuai dengan kemauan pemimpin ).
2. Teknik propaganda berusaha memaksakan kehendak atau keinginan pemimpin
yang kadang-kadang bagi pengikut tidak ada pilihan lain.
b. Teknik Human Relations
Teknik ini merupakan proses pemberian dorongan agar orang mau bergerak, yang
dapat dijadikan motif, yaitu pemenuhan physis dan kebutuhan psikologis.
c. Teknik menjadi tauladan
Teknik pemberian contoh yang mewujudkan dalam dua aspek, yaitu aspek negatif
dalam bentuk larangan dan aspek positif dalam bentuk anjuran atau keharusan.
d. Teknik persuasi ( mengajak dengan lunak).
e. Teknik pemberian perintah
Teknik menyuruh orang yang diberi peritah dengan ketentuan power dan kekuasaan.
f. Teknik penggunaan system komunikasi yang cocok.
Teknik ini harus mempertimbangkan kondisi penerimaan informasi ( yang diajak
komunikasi ).
g. Teknik penyedian Fasilitas-fasilitas
Kepada sekelompok orang yang sudah siap untuk mengikuti ajakan sipemimpin,
maka orang-orang itu harus diberi fasilitas, atau kemudahan-kemudahan.
F. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan organisasi sebagai salah satu fungsi management, kepemimpinan
menjadi, mencakup beberapa tugas, dan kewajiban organisasi diantaranya :
a. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dalam rangka menjalankan kekuasaan organisasi. (Chester
Barrnat )
b. Motivasi
Motivasi diperlukan untuk kebutuhan psikologis, keamanan, kebutuhan social,
prestise, mempertinggi kemampuan (Abraham Maslow ).
c. Visi
“ Tragedi terbesar dalam diri seorang manusia adalah bila menjadi penglihatan tetapi
tidak mempunyai visi.
KEPEMIMPINAN UMUM
Yang dimaksud dengan tipologi kepemimpinan dalah bagaimana pemimpin menjalankan
tugasnya, misalnya gaya apa yang digunakan dalam merencanakan, merumuskan,
menyampaikan perintah, atau ajakan kepada yang diperintah.
Penggolongan gaya kepemimpinan :
1. Gaya Kepemimpinan Otokratis ( terpusat pada pemimpin /direktif )
Gaya ini ditandai dengan banyaknya petunjuk yang dating dari pemimpin (penonjolan
pada pemberian perintah ).
2. Gaya Kepemimpinan Birokratis
Ditandai dengan keketatan pelaksanaan prosedur yang berlaku pada pemimpin dan anak
buahnya atua memimpin berdasarkan peraturan.
3. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya ini terpusat pada anak buah, kepemimpinan dengan kesederajatan, kepemimpinan
konsultatif atau parsitipatif (terjadi komunikasi dua arah ) dan keputusan diambil secara
bersama.
4. Gaya Kepemimpinan Bebas
Pemimpin melimpahkan sepenuhnya kepada anak buahnya dalam menentukan tujuan
serta cara dipilih untuk mencapai tujuan itu. Peranan pemimpin hanyalah menyediakan
keterangan dan hubungan dengan pihak luar.
KESIMPULAN
Dengan memperhatikan definisi dan deskripsi yang ada maka pada umumnya kepemimpinan
diartikan sebagai kemampuan dan kesanggupan menggerakan orang-orang untuk bekerja dan
mengarahkannya pada tujuan yang telah ditetapkan.
Pemimpin dan kepemimpinannya perlu menumbuhkan sifat dasar dan sifat-sifat tertentu yang
sesuai dengan keadaan/kondisi Indonesia yang sedang membangun sesuai dengan tujuan dan cita-cita nasional.
Para pemimpin organisasi diera reformasi dihadapkan kepada multi tantangan akibat
kesalahan-kesalahan masa lalu. Untuk para pemimpin organisasi sekarang dituntut memiliki
moralitas, integritas kepemimpinan professional kompetitif dan daya saing tinggi.
Diposting oleh nanda alfariezy di 23.27 0 komentar
PROPOSAL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS 2010/2011
PROPOSAL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS
I. LATAR BELAKANG
Kecakapan dan rasa tanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan sebuah organisasi adalah merupakan suatu hal yang mutlak dimiliki oleh setiap anggota.
Dewasa ini kecakapan dan rasa tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap
anggota masih sangat kurang. Oleh karena itu, kami pengurus OSIS masa bhakti
2009 / 2010 akan mengadakan latihan dasar kepemimpinan (LDK), yang diikuti
oleh seluruh pengurus OSIS dan pengurus ekstrakulikuler Madrasah Aliyah
Negeri Purbalingga.
II. MASALAH
a. Kurangnya kecakapan dan tanggung jawab setiap anggota.
b. Kurangnya partnership antar anggota dan minimnya kebersamaan yang
dimiliki oleh setiap anggota.
III. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh pengurus OSIS dan ketua kelas masing - masing kelas VII dan VIII tahun ajaran 2010/2011
IV. TUJUAN
a. Meningkatkan kinerja pengurus
b. Meningkatkam rasa tanggung jawab dalam berorganisasi dari masing-
masing anggota dan pengurus
c. Mempererat dan menguatkan partnership dari tiap-tiap anggota dan
pengurus
V. HARI DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari / tanggal : Sabtu – Ahad , 24-25 Oktober 2009
Waktu : 14.00 – selesai
Tempat : SMP n 7 PUWOKERTO
VI. KEPANITIAAN
Terlampir
VII. PENDANAAN
Terlampir
VIII. JADWAL KEGIATAN
Terlampir
Diposting oleh nanda alfariezy di 23.20 0 komentar
Pustakawan Siswa
pustakawan siswa adalah ajang pembentukn sebuah organisasi siswa di bawah naungan petugas perpustakaan dan beranggotakan dari siswa2 yang nantinya siswa ini akan memotori gerakan siswa rajin membaca...ini di bentuk karena adanya kesadaran bahwa sebuah paradoks kebijakan di mana manusia indonesia itu konsumsi membaca sangat kurang sehingga pemikiran2 orang indonesia itu sangant dangkat daya analisisnya itu rendah-rendah..oleh kerena itu sejak dini dari smp kita galangkan tuk mmnebtuk PUSTAKAWAN SISWA
Diposting oleh nanda alfariezy di 00.00 0 komentar
Jumat, 15 Oktober 2010
Seks Sebagai Wacana Publik
Minggu ini Indonesia digemparkan oleh beberapa video porno yang pemainnya “mirip” dengan artis-artis papan atas. Ariel, Luna Maya, Cut Tari, dll., adalah nama-nama yang diisukan terlibat dalam pembuatan video-video tersebut. Facebook, Twitter, dan situs-situs persahabatan lain rupanya telah menjadi ujung tombak penyebaran berita dan gosip tersebut. Apa sih yang sedang terjadi? Dalam posting singkat ini saya ingin memberikan pendapat pribadi mengenai trend sosial ini.
Kelihatannya perkembangan teknologi, terutama internet, telah membawa sebuah perubahan yang cukup besar dalam sistem nilai masyarakat Indonesia, terutama dalam hal seksualitas. Dulu, terutama sebelum orang memiliki akses yang mudah kepada internet, seksualitas selalu dianggap sebagai urusan di belakang pintu kamar. Maksudnya adalah semua orang tahu bahwa suami-istri pasti berhubungan seks, tetapi seks tidak pernah menjadi bahan pembicaraan di publik. Dengan kata lain, seksualitas bukan topik yang sepantasnya dibicarakan di depan umum. Sex biasanya dianggap sebagai private knowledge. Jarang sekali ada orang tua yang membicarakan seks secara terbuka dengan anak-anak mereka. Hal ini terjadi mungkin karena ada anggapan bahwa anak-anak ini bisa mempelajarinya sendiri ketika mereka bertumbuh, atau mereka memang malu untuk membicarakannya. Orang tua mana yang berani berbicara atau menjelaskan mengenai masturbasi atau oral sex atau anal sex dengan anak-anak mereka? Hal ini jelas terdengar sangat menjijikkan. Oleh karena itu, seks kebanyakan hanya dibicarakan dalam konteks akademis di sekolah (terutama dalam pelajaran biologi) atau seminar-seminar yang sifatnya sangat resmi. Pembicaraan casual mengenai seks biasanya dianggap jorok atau ngeres.
Apa yang terjadi sekarang? Kelihatannya wacana seks bukan lagi menjadi sesuatu yang taboo. Nuansa jorok sudah mulai berkurang kekuatannya setelah ada situs-situs pertemanan, terutama Twitter. Coba anda amati bagaimana anak-anak muda dengan sangat terbuka dan terang-terangan memberikan pendapat mereka mengenai video seks yang beredar belakangan ini. Jangan kita lupa bahwa akses kepada pornografi sudah jauh lebih mudah daripada sebelum ada internet. Jarak anak-anak muda dengan seks hanyalah sejauh sebuah click-an mouse. Kita tidak bisa lagi menutup mata dari kenyataan ini dan pura-pura tidak tahu.
Ada satu hal yang saya harap kita akan renungkan disini. Manusia adalah makhluk seksual (sexual being). Hal ini berarti bahwa sekalipun seks ditutup-tutupi, manusia secara natural pasti akan mengejarnya. Manusia memang diciptakan demikian. Hasrat sekualitas bukanlah sesuatu yang berdosa dalam dirinya sendiri. Tidak ada yang salah dengan hasrat tersebut. Kegairahan seks adalah bagian yang sangat alami dan wajar secara biologis. Jelas bahwa wanita dan pria memiliki kecenderungan-kecenderungan yang berbeda mengenai hal ini. Tapi, fakta bahwa kita adalah sexual beings tidak bisa kita pungkiri.
Oleh karena itu, apa yang harus kita lakukan? Saya pikir perlunya pendidikan seks tidak lagi bisa diremehkan. Anak-anak Indonesia harus diberikan penjelasan secara terbuka apa itu seksualitas dan apa yang akan menjadi konsekuensi jika mereka berani untuk melibatkan diri dalam hubungan seksual. Kita perlu menjelaskan hal ini tanpa mengurangi standard nilai moralitas seksualitas yang kita miliki di Indonesia. Pendidikan ini perlu dilakukan secara formal di sekolah-sekolah, maupun secara informal di rumah-rumah. Orang tua tidak boleh lagi merasa malu untuk membicarakan masalah seksualitas dengan anak-anak mereka. Pendeta-pendeta tidak boleh lagi menganggap pembicaraan mengenai seks di mimbar-mimbar gereja sebagai sesuatu yang najis.
Silahkan berikan pandangan anda mengenai hal ini. Mari kita diskusikan dengan dewasa dan terbuka.
Diposting oleh nanda alfariezy di 23.54 0 komentar
KKN terpadu SMP N 7 purwokerto
di tempat ini saya menlahkahkan kaki tuk belajar di dunia yang real dengan membawa harapan tuk bisa mendapat sebuah manfaat ketika kita berproses sebagai guru........
Diposting oleh nanda alfariezy di 23.50 0 komentar